Monday, June 25, 2007

Pendahuluan Cuplikan dari Kitab Al-Hikam

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dari dari sekian keindahan isi dari Kitab Al-Hikam, hanya beberapa yang dapat saya tuliskan disini. Diantara tulisan ini mungkin paling berkesan dan mempunyai nilai tersendiri bagi saya, dan mungkin bagi para pembaca yang budiman.

Kata-kata dalam tulisan ini mencuplik dari buku Terjemahan AL-HIKAM Pendekatan Abdi Pada Khaliqnya. Kitab Al-Hikam yang disusun oleh Abul Fadhel Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim bin Abdurrahman bin Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Alhusain bin Atha' Allah Aliskansary adalah satu-satunya kitab yang sangat mantab ajaran tauhidnya sehingga tampak benar bahwa ia berupa ilmu laduni dan rahasia quddus.

Adapun Had (definisi) ilmu tasawuf (tauhid) : Aljunaid berkata:
  1. Mengenal Allah, sehingga antaramu dengan Allah tidak ada perantara (hubungan dengan Allah tanpa perantara).
  2. Melakukan semua akhlak yang baik menurut sunnaturrasul dan meniggalkan semua akhlaq yang rendah.
  3. Melepas hawa nafsu menurut sekehendak Allah.
  4. Merasa tiada memiliki apapun, juga tidak dimiliki oleh siapapun kecuali Allah.

Abul Hasan Asysysadzili ra. berkata : Perjalanan kami terdiri di atas lima :
  1. Taqwa pada Allah lahir batin dalam pribadi sendiri atau di muka umum.
  2. Mengikuti sunnaturrasul dalam semua kata dan perbuatan.
  3. Mengabaikan semua makhluk dalam kesukaan atau kebencian mereka (yakni : Tidak menghiraukan apakah mereka suka atau benci).
  4. Rela (ridha) menurut hukum Allah ringan atau berat.
  5. Kembali kepada Allah dalam suka dan duka.
Dan semua ini berpokok pada lima :
  1. Semangat yang tinggi.
  2. Dan berhati-hati dari yang haram atau menjaga kehormatan.
  3. Baik dalam berkhidmat sebagai hamba.
  4. Melaksanakan kewajiban.
  5. Menghargai (menjunjung tinggi) ni'mat.
Sayid Ahmad albadawy ra. berkata : Perjalanan kami berdasarkan kitab Allah dan sunnatur-Rasul SAW. :
  1. Benar dan jujur.
  2. Bersih hati.
  3. Menepati janji.
  4. Menanggung tugas dan derita.
  5. Menjaga kewajiban.
Seorang muridnya yang bernama Abdul-Aali bertanya : Apakah syarat yang harus diperbuat oleh orang yang ingin menjadi waliyullah?

Jawabnya : Seorang yang benar-benar dalam syariat ada 12 (dua belas) tanda-tandanya :
  1. Benar-benar mengenal Allah (yakni mengerti benar tauhid dan mantap iman keyakinannya kepada Allah).
  2. Menjaga benar-benar perintah Allah.
  3. Berpegang teguh pada sunnaturrasul SAW.
  4. Selalu berwudhu' (yakni bila berhadas segera membaharui wudhu')
  5. Rela menerima hukum qadha' Allah dalam suka dan duka.
  6. Yakin terhadap semua janji Allah.
  7. Putus harapan dari semua apa yang ditangan makhluk (manusia).
  8. Tabah, sabar menanggung berbagai derita dan gangguan orang.
  9. Rajin menta'ati perintah Allah.
  10. Kasih sayang terhadap semua makhluk Allah.
  11. Tawadhu', merendah diri terhadap yang lebih tua atau lebih muda.
  12. Menyadari selalu bahwa syaitan itu musuh yang utama. Sedang sarang syaitan itu dalam hawa nafsumu dan selalu berbisik untuk mempengaruhimu.
Kemudian Ahmad Albadawy melanjutkan nasehatnya : Hai Abul Aal berhatihatilah daripada cinta dunia. Sebab itu bibit dari segala dosa, dan dapat merusak amal salih. Sebagaimana sabda Nabi "Hubbud dunia ra'su kulli khathi'ah" Cinta pada dunia pokok (bibit/sumber) segala dosa / kejahatan. Orang boleh kaya dunia, tetapi Nabi SAW. melarang jangan cinta dunia, seperti Nabi Sulaiman as. dan para sahabat yang kaya, kita harus menundukkan dunia, dunia tidak boleh diletakkan dalam hati.

Demikian Pendahuluan Cuplikan dari Kitab Al-Hikam, pesan saya dari buku ini
"Berzikirlah pada Allah dengan hati yang hadir (khusu'), dan berhati-hati daripada lalai, sebab lalai itu menyebabkan hati beku. Dan serahkan dirimu pada Allah, dan relakan hatimu menerima bala' ujian sbagaimana kegembiraan ketika menerima ni'mat dan kalahkan hawa nafsu dengan meninggalkan syahwat".